Jumat, 06 Februari 2009

Solo, Surakarta Hadiningrat tempo doeloe

Solo,28 Jan- 06 Feb 2009

Hari ini, aku resmi bisa dibilang wisatawaan domestik..he.he. Sebab, hari ini aku akan memulai aktivitas liburan semester ku. Kali ini, solo adalah kota yang di tuju. bukan apa-apa, kebetulan ada teman yang liburan di kota ini jadi sekalian nimbrung ikutan wisata di Solo. Berhubung kondisi alam yang sedang tidak bersahabat, kami memutuskan hnya akan melakukan wisata kota dan budaya saja. Ada beberapa tempat yang kami kunjungi seperti Kraton Kasunanan Solo, Kraton/ Pura Mangkunegara, Museum Radja Pustaka, Museum Batik & istana Raden Wieryodiniongrat, Solo Diamond Center, dan beberapa pusat perbelanjaan modern (Mall) di Kota Solo.

Kraton Kasunanan Surakarta
Perjalanan pertama ku mulai sendiri, kali ini aku berkunjung ke kraton Kasunanan Surakarta. Kraton ini didirikan oleh Pakubuwono II tahun 1745. Sebelumnya ibukota keraton ada di Kartosuro kurang lebih 12 km dari arah barat Surakarta. Di Keraton ini terdapat Art Gallery yang menyimpan benda-benda kuno dan bersejarah seperti :

- kereta kencana
- keris
- Wayang kulit
- dandang / alat untuk menanak nasi, dan lain-lain sebagainya.

Pada bagian depan keraton Surakarta berdiri sebuah bangunan yang bernama "Panggung Songgobuwono", konon ceritanya dahulu dipergunakan oleh Raja sebgai tempat bersemedi untuk dapat bertemu dengan Ratu Laut Selatan.

Nuansa mistis akan langsung menyeruak ketika anda mulai mausuk kedalam kraton ini. Namun sayang, tidak semua bagian kraton bisa kita lihat dengan seksama karena adanya kawasan private are. Pendopo pun tak bisa kita masuki, hal ini jauh berbeda dengan pura mangunegaraa yang agak open kepada wisatawan yang berkunjung.






Ket :
1. Tampak depan Kraton Kasunanan Surakarta
2. Panggung Sangga Buana


Istana Mangkunegara atau Pura Mangkunegara
Berikutnya, obyek wisata yang tak kalah menarik adalah Istana Mangkunegara atau Pura Mangkunegara. Istana ini didirikan oleh Raden Mas Said yang lebih dikenal sebagai Pangeran Sambernyowo pada tahun 1757 setelah penandatanganan perundingan Salatiga pada tanggal 13 maret 1757. Selain sebagai simbol pusat budaya Jawa, didalam puro Mangkunegaran juga terdapat Museum penyimpanan benda-benda bersejarah dengan nilai seni tinggi seperti perhiasan untuk menari dari emas murni, topeng dari berbagai daerah dan gamelan, mata uang kuno, dan berbagi benda sejrah koleksi Pangeran Mangunegara VIII.

Sejak tahun 1968, Istana / Puro Mangkunegaran mulai di buka untuk umum baik untuk wisatawan Nusantara maupun wisatawan Mancanegara. Dengan ciri arsitektur yang sama dengan keraton,di dalam Istana Mangkunegaran terdapat pamedan, pendopo, pringgitan, dalem dan kaputran serta keputren dan taman istana yang indah yang seluruhnya dikelilingi tembok-tembok kokoh. Seluruh bangunan dibangun tanpa menggunakan paku. Bangunan ini dibangun dengan tiga bagian utama yang tiap bangiannya merupakan simbol dari tiga tahap utama kehidupan : Kelahiran, Kehidupan dan Kematian.



Di pendopo ini ada 4 tiang utama (soko guru) dan salah satunya di yakini memiliki tuah. Konon katanya, barangsiapa yang dapat memeluk tiang tersebut dan kedua jarinya dapat bersebtuhan maka rezeki akan lancar dan keinginannya akan tercapai.






Pada bagian atas istana ini terdapat lukisan yang cukup indah dan memiliki arti tersendiri. Ada gambar astrologi jawa dan gambar yang menandakan keseimbangan.

Lampu-lampu yang terpasang di istana ini semuanya di beli dari istana Bogor saat pemerintahan belanda, kaca-kaca pada bangunan istana ini di pesan langsung dari belgia dan marmer dari itali. Istana ini sungguh indah, bangunannya masih asli.

Taman istana ini pun masih asri dan terawat dengan baik. Meskipun kawasan private kita masih dapat mengambil foto taman istana ini.






Ruang makan istana ini pun dapat kita kunjungi, ruang di belakang. Di selasar istana ini, masih tersusun rapi lemari-lemari kaca yang berisi barabg-barang antik milik pangeran Mangkunegara.




Dibagian depan sebelah sebelah timur, terdapat tempat penyimpanan kereta kencana milik istana. Sebagian besar Kereta kencana masih dalam kondisi bagus dan siap pakai.




Museum Radyapustaka



Museum Radja Pustaka terletak di jalan Slamet Riyadi, dan dengan hanya membayar Rp. 2.500; anda dapat melihat semua koleksi benda bersejarah milik museum ini. Museum ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di dalem Kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890. Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini, Gedung Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada 1 Januari 1913. Kala itu gedung museum merupakan rumah kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar.

Museum Radya Pustaka memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit dan buku-buku kuno. Koleksi buku kuna yang banyak dicari itu di antaranya mengenai Wulang Reh karangan Pakubuwana IV yang isinya antara lain mengenai petunjuk pemerintahan dan Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta, Hadiningrat Yasadipura yang menceritakan tentang wiracarita Ramayana.

Rumah Kediaman Raden Mas Wieryodiningrat (WDN)
Rumah kediaman ini adalah salah satu obyek wisata yang cukup menarik. Obyek ini, satu area dengan museum batik Danar Hadi yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Bangunan ini telah di beli dan menjadi milik pribadi. Tapi di dalamnya terdapat benda-benda bersejarah. Di sini juga banyak terdapat barang-barang milik Pakubuwono yang merupakan koleksi pribadi pemilik tempat ini.







Diamond Solo Convention Center dan Berbagai Pusat perbelanjaan Modern di Solo yang saya kunjungi

Diamond Solo Convention Center




Solo Grand Mall



Solo Square




Mungkin itu kiranya kisah perjalanan Ku kali ini di Kota Solo.
Tunggu cerita ku berikutnya di kota-kota lai.

Salam Dahsyat..

4 komentar:

  1. PurpleviruzzzzzMei 07, 2009 2:15 AM

    heihei...
    punya foto sokogurunya kraton surakarta yang bagus ga?
    aku butuh buat skripsi nie..

    BalasHapus
  2. @ Purpleviruzzzzz :
    Wah gak punya sob.
    Pas jln2 kekraton kasunanan kita gak bawa cam cuma Hp aza. Jadi moto2 secukupnya.

    BalasHapus
  3. kalo ke keraton mangkunegara mesti booking dulu ga ato langsung dateng?kalo weekend buka ga?

    BalasHapus
  4. wah unik gan,,
    bisa berkunjung ke tempat sejarah,,
    yang kadang kurang banyak peminatnya,,
    nice info,,

    BalasHapus

Sahabat tinggalkan comment yah buat saya, terima kasih.